di atap langit aku membaca bayangmu..
mencoba mengartikan hendak eranganmu..
akankah semua menjadi serupa..
tak lagi hitam ataupun putih..
abu abu..
di atap langit aku masih mencoba mencerna..
apa maksud hati hingga kau pergi..
lenyap..
jangan pernah sesali apa yang telah terlewati..
sakitnya..
perih..
sendiri..
merapuh dan ngilu hati..
terpatahkan oleh sebuah rasa yang selalu memaklumi..
atap langit masih sama..
menyembunyikan semburat kesedihan..
dan memajang sebuah arti tentang kesendirian..
aku tunggu hatimu..
di atap langit..
di tepian masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar